Keluarga: Sumber dari Hal-Hal Terbaik dalam Hidup

Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yusuf [Lukas 2:41-52] 27 Desember 2015

Di zaman ini, keluarga terus diserang dan menghadapi pencobaan yang bertubi-tubi. Perceraian, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan terhadap wanita dan anak, eksploitasi anak, pornografi, penyalahgunaan kontrasepsi, aborsi, dan kemiskinan adalah penyakit-penyakit yang terus mengancam keluarga. Ini adalah tugas kudus dari setiap orang baik Katolik maupun bukan untuk melindungi keluarga. Namun, mengapa kita perlu menjaga keluarga dari segala kejahatan ini?

Salah satu alasan utama adalah bahwa di dalam keluarga, kita semua belajar hal-hal terbaik dalam hidup. Selain belajar untuk mengatakan ‘Mama’ atau ‘Papa’ atau bagaimana cara berjalan, kita juga belajar untuk mengasihi dengan sungguh, untuk mempercayai orang lain, untuk setia kepada sesama, untuk memberi dengan murah hati, dan membuat pengorbanan yang sejati. Jika kita selalu ragu-ragu untuk mencintai, atau tidak mau untuk berbagi, akar penyebabnya mungkin ada dalam keluarga. Kita tidak melihat nilai-nilai luhur ini tumbuh berkembang di dalam keluarga kita. St Theresa dari Avila sendiri bersaksi dalam otobiografinya, “Jika saya tidak begitu jahat itu, ini karena saya dibantu dengan memiliki orang tua yang saleh dan takut akan Allah, dan juga bahwa Tuhan memberikan saya rahmat-Nya untuk membuat saya baik.”

Yesus dilahirkan di dalam sebuah keluarga. Keluarga-Nya bukanlah yang paling sempurna karena Maria dan Yusuf bukan orang kaya dan tidak bisa memberikan banyak untuk Yesus, tapi tetap saja, Maria dan Yusuf adalah orang tua yang tepat bagi Yesus. Dia taat kepada Bapa-Nya di surga sebagai Ia melihat Maria yang telah taat kepada kehendak Allah saat Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel. Yesus adalah pengkhotbah yang tekun karena Yesus dilatih oleh Yusuf, sang tukang kayu yang tekun. Dan yang paling penting, jika Yesus mampu mengasihi sepenuhnya dan mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan kita, itu karena Dia melihat Maria dan Yusuf yang sepenuh hati bersedia untuk meninggalkan segalanya demi Yesus.

Keluarga mungkin hanya unit terkecil dalam masyarakat, tetapi kita perlu mengingat bahwa keselamatan kita berasal dari keluarga. Perjalanan kita ke surga mengambil langkah pertama dalam keluarga kita.

Frater Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP

Leave a comment